Diagnosis Sakit Kepala Tegang
Dokter biasanya dapat mendiagnosis sakit kepala tegang hanya dari tanya jawab dan beberapa pemeriksaan fisik. Pada prosesnya, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, seperti ciri nyeri yang dialami, lokasi, dan tingkat keparahan sakit kepala yang dirasakan.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana dengan menekan otot di sekitar leher dan pundak, atau mengetuk area kulit kepala dan wajah. Pada tahap ini, pasien biasanya merasakan nyeri. Dokter mungkin juga akan memeriksa apakah leher pasien terasa kaku.
Jika dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa keluhan yang dialami pasien tergolong berat, sangat mengganggu, atau tidak kunjung hilang, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:
Pengobatan Sakit Kepala Tegang
Pengobatan sakit kepala tegang bertujuan untuk meredakan gejala secepatnya dan mencegah sakit kepala kambuh. Sebagai langkah pertama untuk mengatasi sakit kepala tegang, pasien dapat segera mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan paracetamol, begitu gejalanya muncul.
Jika obat-obatan tersebut tidak dapat meredakan gejala, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengevaluasi obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien dan mungkin meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:
Dokter juga dapat memberikan obat-obatan lain di samping pereda nyeri, seperti:
Mengubah gaya hidup
Anda juga bisa mencoba mengurangi sakit di daerah atas kepala dengan meminimalisir kegiatan atau aktivitas yang memicu stres muncul.
Justru, tingkatkan kegiatan yang bisa membuat Anda lebih rileks, misalnya dengan melakukan yoga atau olahraga secara rutin. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.
Selain itu, pastikan kebutuhan tidur cukup. Artinya, Anda tidur sesuai dengan jam tidur yang ideal untuk orang dewasa. Sebab, kurang tidur bisa menyebabkan rasa sakit di kepala.
Oksipital neuralgia
Oksipital neuralgia adalah sakit yang muncul karena saraf yang bergerak dari tulang belakang ke kulit kepala mengalami kerusakan, iritasi, atau terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian belakang yang mungkin menjalar hingga ke atas.
Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala seperti rasa sakit seperti disetrum, dan biasanya gejala semakin parah saat Anda bergerak.
Terpapar suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otak terasa seperti membeku. Hal ini bisa terjadi saat Anda makan es krim dalam jumlah banyak atau minum minuman yang sangat dingin.
Saat terjadi brain freeze, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di bagian atas kepala meski hanya bertahan selama beberapa detik saja. Rasa sakit ini akan segera hilang jika suhu dingin di kepala juga menghilang.
Reversible Cerebral Vasoconstriction (RCVS)
Kondisi ini tergolong langka dan terjadi ketika pembuluh darah di area otak mengerut. Hal ini pula yang memicu terjadinya sakit kepala yang parah di dekat bagian atas kepala.
Apabila tidak segera ditangani, penyebab sakit kepala ini dapat menyebabkan stroke atau pendarahan di otak. Beberapa gejala yang bisa terjadi adalah kelemahan parah, kejang, serta penglihatan menjadi kabur.
Sebagian besar pasien yang mengalami RCVS pulih sepenuhnya, namun ada pula yang mengalami kerusakan otak permanen. Biasanya, kondisi sakit kepala ini pun paling umum terjadi pada wanita yang berusia 20 sampai 50 tahun.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab terjadinya sakit kepala di daerah atas. Hal ini terjadi karena tekanan yang tergolong parah sampai di area tempurung kepala.
Sakit kepala yang dirasakan akibat hipertensi adalah seperti Anda menguncir rambut kencang-kencang di bagian atas kepala. Gejala lain yang bisa dirasakan adalah napas menjadi pendek, kebingungan, serta pandangan yang kabur.
Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang terjadi ketika otot di leher dan kulit kepala berkontraksi atau menegang. Belum diketahui mengapa hal tersebut terjadi. Namun, setiap penderita sakit kepala tegang bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda.
Beberapa hal yang diketahui dapat memicu sakit kepala tegang adalah:
Mengubah pola makan
Selain menggunakan obat sakit kepala, Anda juga bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Sekalipun beberapa obat sakit kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau sakit yang Anda rasakan.
Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat pun juga bisa meningkatkan terjadinya sakit kepala bagian atas dan juga migrain.
Tak hanya itu saja, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.
Cara mencegah sakit kepala di bagian atas
Bagi orang dewasa, datangnya sakit kepala memang merupakan hal yang umum. Kondisi ini pun tidak dipungkiri bisa terjadi setiap bulan. Walaupu ada beberapa cara yang efektif untuk mengatasinya, jangan lupa Anda juga bisa mencegah datangnya sakit kepala, seperti:
[embed-health-tool-bmi]
Sakit kepala bagian atas merupakan keluhan yang cukup sering terjadi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari sakit kepala tegang hingga migrain. Agar aktivitas Anda tidak terganggu oleh sakit kepala bagian atas, mari ketahui cara-cara untuk mengatasinya.
Sakit kepala bisa terjadi di berbagai bagian kepala, seperti di belakang, di sisi kanan atau kiri, di depan, atau bahkan di bagian atas kepala. Kemunculan rasa sakit pada bagian kepala atas bisa dilatarbelakangi oleh banyak hal. Meski demikian, sakit kepala bagian atas umumnya tidak berbahaya jika hanya muncul sesekali dan bisa mereda dengan sendirinya.
Sakit kepala cluster (cluster headache)
Sakit kepala kluster juga dapat memicu timbulnya sakit kepala di bagian atas. Umumnya sakit kepala yang satu ini lebih terasa di bagian belakang kepala. Namun, nyeri dapat menjalar dan berpindah hingga ke area atas kepala.
Rasa nyeri akibat sakit kepala cluster biasanya terjadi berulang kali. Bahkan, ada yang mungkin merasakan sakitnya sebanyak delapan kali dalam sehari. Rasa sakit yang Anda alami mungkin memuncak setelah 5-10 menit lamanya. Setelah itu, rasa sakit ini bisa terasa hingga kurun waktu tiga jam.
Saat mengalaminya, mata dan hidung Anda mungkin memerah dan membengkak di sisi kepala yang terasa sakit. Tak hanya itu, Anda mungkin lebih sensitif terhadap cahaya, suara, hingga bau-bauan.
Semakin kurang tidur, Anda akan merasakan sakit di puncak atas kepala. Rasa sakitnya dapat dibarengi dengan kelelahan dan rasa lesu saat beraktivitas.
Tidak hanya itu, sakit kepala yang Anda alami di bagian atas juga bisa berasal dari postur tubuh yang tidak baik saat sedang tidur.
Sakit atau masalah pada tulang belakang Anda mungkin lebih terasa saat Anda sedang tidur sehingga menimbulkan sakit kepala terutama saat bangun. Rasa sakit biasanya seperti adanya tekanan di puncak kepala dan kepala terasa lebih berat dari biasanya. Sakit kepala ini biasa juga disebut sebagai sakit kepala hipnik.
Tanda dan gejala sakit kepala atas berdasarkan penyebabnya
Apabila sudah mengetahui tanda serta gejalanya, Anda bisa melakukan hal-hal yang bisa mengatasinya. Berikut gejala sakit di daerah atas kepala berdasarkan penyebabnya.
Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan merupakan hal yang umum terjadi. Gejala sakit kepala yang biasanya akan Anda rasakan di antaranya adalah:
Gejala sakit di atas kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan
Menurut Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul:
Tak hanya itu, kondisi ini juga disertai dengan berbagai gejala lain, contohnya: